Pekanbaru,Berita Permata.com|| Lembaga Pendidikan Wartawan, Pekanbaru Journalist Center (PJC). Perum. Taman Dutamas Blok H3 No.7 Pekanbaru Dilakukan melalui Zoom, Sabtu (18-11-2023).
Wartawan Profesional berarti wartawan yang menerima honorarium (imbal jasa) yang layak, berupa materi dari institusi tempatnya bekerja atas skill dan keahlian yang dipunyainya.
Dalam tatanan manajemen dan konsep kerja profesinalisme, jumlah itu mengalami eskalasi (peningkatan) berbanding lurus dengan peningkatan keahlian si Wartawan.
Acara ini diawali dengan Pembuka Acara yang dipandu oleh Leli Maslina, SH. Sedangkan Nara Sumber terdiri dari Direktur Utama PJC, sekaligus sebagai Instruktur Jurnalistik berpengalaman lebih dari setengah Abad, penulis Buku-Buku Jurnalistik, Drs. Wahyudi El Panggabean, MH.
Kemudian, Nara Sumber lainnya yakni Akademisi, sekaligus sebagai Direktur Bidang Pendidikan PJC, Abdul Kadir, S.Pd.,M.Pd.,M.I.Kom. Sedangkan acara Pelatihan Jurnalis ini, dibuka oleh Direktur Bidang Hukum PJC, Asmanidar, SH.
Peserta Pelatihan Jurnalis kali ini berjumlah 57 orang, peserta berasal dari Aceh hingga Papua dengan 17 (tujuh belas) Provinsi di Indonesia.
Ada beberapa hal penting yang disampaikan oleh Nara Sumber, Wahyudi dalam acara tersebut, mulai dari pengalamannya sebelum bergabung menjadi seorang Wartawan profesional.
“Apa pun pekerjaan Anda hari ini, saya yakin karena kecintaan profesi Yang Mulia, maka manfaatkan lah kesempatan ini dengan baik dan benar,” kata Wahyudi.
Sebagai motivasi terhadap Wartawan, Wahyudi menggungatkan agar menjadi Wartawan profesional. “Pesan saya, jangan menjadi Wartawan Pengemis, Pengecut dan Pemeras. Ingat, saat ini Wartawan tidak lagi disebut sebagai Kulit Tinta, tapi saat ini Wartawan disebut sebagai Pahlawan Pena,” tegas Wahyudi.
Direktur Utama PJC ini mengatakan, Etika adalah Moral. Kode Etik adalah rambu-rambu Moral.
“Memiliki KTA Wartawan tanpa mengikuti Pendidikan Jurnalistik, maka sama halnya kita menanam pohon Pisang, buahnya belum masak atau matang sudah kita tumbang lalu mengambil buahnya. Artinya, kita belum siap menjadi seorang Jurnalis, sudah melakukan hal yang salah,” ujarnya.
Lebih jauh penulis buku-buku Jurnalistik ini memaparkan bahwa, seseorang yang berkelakuan tidak baik terhadap Wartawan, jahat atau kejam terhadap Jurnalis, sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang sangat ketakutan.
“Maka cara untuk menghadapi mereka, tidak dengan kasar seperti membawa Bensin dan Api, tetapi harus dengan Air. Hanya kelembutan yang bisa menghadapi kekerasan,” paparnya.
Di akhir pemaparannya, Wahyudi menyinggung ketidakprofesionalan seorang Wartawan.
“Ada juga Wartawan sekaligus sebagai pemilik Media, namun Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) seorang Wartawan justeru tidak menguasai Tupoksi itu sendiri. Itu sangat berbahaya. Senjata terbesar, terkuat dan terbaik Wartawan adalah, Konfirmasi. Wartawan itu harus bermental Singa,” pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, Nara Sumber lainnya yaitu, seorang Akademisi dari Pekanbaru, sekaligus sebagai Direktur Bidang Pendidikan PJC, Abdul Kadir, S.Pd.,M.Pd.,M.I.Kom.
Dirut Bidang Pendidikan ini lebih fokus dalam menyampaikan Materi tentang “Strategi Mudah Menulis Berita” yaitu tentang cara menulis berita dengan menguasai 3 (tiga) hal yaitu, Judul, Lead Teras Berita dan Isi Berita.
“Menulis berita itu gampang, namun beberapa hal penting harus kita kuasai. Mulai dari Judul, Lead atau Teras Berita dan ini berita. Judulnya yang menarik, singkat, padat, jelas dan tidak lebih dari 8 (delapan) kata,” jelas Abdul.