Solo,Berita Permata.com|| Pimpinan Pondok Pesantren Al-Mukmin, Ngruki, Sukoharjo, mendatangi Balai Kota Solo, Senin (20/11) pagi. Dalam kesempatan itu, Abu Bakar Ba’asyir mengatakan keinginannya untuk menyampaikan nasihat kepada para capres yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.
Kedatangan Abu Bakar Ba’asyir menitipkan surat berisi nasihat untuk capres Prabowo Subianto yang dititipkan kepada Gibran. Abu Bakar Ba’asyir juga berkeinginan bertemu dengan Wali Kota Solo itu.
Nasihat tersebut mengenai pemimpin muslim wajib mengatur negara ini dengan hukum Allah atau hukum Islam. Nasihat tersebut sudah dikirimkan ke Capres Anies Baswedan dan Prabowo melalui Gibran. Serta nantinya juga akan dikirimkan ke Capres Ganjar Pranowo di Semarang.
Berikut pernyataan lengkap Abu Bakar Ba’asyir saat wawancara dengan wartawan di Balai Kota Solo.
Pernyataan Lengkap Ba’asyir
Kedatangan hari ini ke Balai Kota?
Saya mengantar surat Tadzkiroh, jadi kewajiban Allah, Allah mewajibkan umat Islam yang mengerti agama harus berusaha menyampaikan nasihat kepada kepala negara gitu. Jadi itu kewajiban, kewajiban saya dalam agama saya mesti menyampaikan nasihat-nasihat nanti dari tiga cawapres siapa yang jadi Presiden itu supaya mengamalkan nasihat-nasihat ini., Itu saja kesimpulannya.
Surat ditujukan kepada semua cawapres?
Iya tiga capres itu kita kasih surat, tentunya nasihat bagi yang jadi Presiden nanti. Tapi, tiga-tiganya kita kasih. Kasih semua, tapi menemui susah sekali. Satu, Pak Anies sudah sampai di Jakarta, kemudian Pak Prabowo kita harapkan nanti yang menyampaikan wakil beliau Wali Kota Mas Gibran. Selanjutnya, rencana nanti Pak Ganjar kita usahakan di Semarang.
Karena ini, surat ini merupakan surat kewajiban agama. Jadi, orang yang mengerti Islam, ustaz atau ulama wajib memberi nasihat kepala Presiden supaya di dalam melaksanakan tugasnya itu bisa menyelamatkan negara dengan baik. Jadi kesimpulan begitu. Adapun nasihat itu diterima atau tidak diterima Allah yang menentukan nanti. Bagi kita yang penting sudah menyampaikan, jadi nanti di muka Allah sudah punya alasan, sudah punya bukti menasihati.
Isi nasihat apa?
Ya nasihat itu sebagai seorang presiden, orang Islam itu wajib mengatur negara ini dengan hukum Islam, dengan hukum Allah. Supaya selamat begitu, baik secara langsung atau secara sedikit demi sedikit.
Jadi presiden yang beragama Islam itu mempunyai kewajiban itu (menerapkan hukum Islam) itu yang kita ingatkan. Memang banyak penentangan dari non muslim tapi itu tidak usah diperhatikan memang itu sudah sunatullah. Jadi kewajiban seorang presiden orang beragama Islam wajib mengatur negaranya dengan hukum Islam, hukum Allah itu, karena itulah yang bisa menyelamatkan nanti.
Berarti mau bertemu Mas Gibran dulu?
Lha kita mau ketemu Mas Gibran susah, kepenginnya ketemu tapi susah. Ini tadi saya sampaikan surat.
Respons Gibran Rakabuming
Abu Bakar Ba’asyir tidak bertemu Gibran hingga akhirnya menitipkan surat itu ke sekretariatan Balai Kota Solo. Sementara itu Cawapres Gibran Rakabuming Raka mengaku akan membaca terlebih dahulu isi surat tersebut.
“Ya nanti saya baca isi suratnya dulu ya,” kata Gibran menjawab pertanyaan awak media, pada Senin (20/11/2023).
Mengenai keinginan Abu Bakar Ba’asyir yang sebenarnya ingin bertemu langsung dengannya untuk menitipkan surat itu, Gibran menyebut akan menjadwalkannya. Hanya saja, belum diketahui kapan waktu yang tepat.
“Ya nanti saja, kami jadwalkan nggih (ya). Ya, nanti aja nggih,” ucapnya.