Banyak Pedagang Nakal, Wisatawan di Pekanbaru Keluhkan Harga Durian Tak Wajar

Berita Permata.Com||Pekanbaru, Keluhan terhadap harga durian di Kota Pekanbaru kembali mencuat. Sejumlah warga mengaku merasa “dikerjai” oleh pedagang karena dipatok harga tidak masuk akal setelah makan durian di pinggir jalan.

Kasus pertama dialami lima perempuan muda di Jalan Arifin Ahmad, Senin malam (25/8/2025) sekitar pukul 23.00 WIB. Usai menonton bioskop, mereka tergoda mampir ke lapak bertuliskan “Durian Bengkalis” di seberang simpang Jalan Paus. Tanpa bertanya harga, mereka langsung duduk dan memesan empat buah durian berukuran kecil.

Betapa terkejutnya saat hendak membayar, total yang ditagihkan pedagang mencapai Rp500 ribu.
“Kesalnya aku, makan durian 4 buah kami dikerjain harus bayar Rp500 ribu. Jadi, satu buah durian harganya Rp125 ribu,” ungkap Rara, salah seorang pengunjung, Selasa (26/8/2025) sebagaimana dikutip dari riaukepricom.

Rara mengaku sempat menolak membayar, namun karena berbagai alasan dari pedagang, akhirnya mereka patungan melunasi tagihan. “Katanya kalau bawa pulang beda harga dengan makan di tempat. Begitu kami bayar dan mau pulang, sempat kulihat penjualnya ketawa-ketawa,” tambahnya.

Menurut Rara, durian yang mereka santap justru kecil, merekah, dan mirip kualitas durian untuk tempoyak. Ia berharap Pemerintah Kota Pekanbaru menertibkan praktik nakal pedagang agar citra Pekanbaru sebagai kota transit dan wisata tidak tercoreng.

“Pesanku, biar tidak disalahkan nanti, sebelum makan harus tanya harga dulu. Ini berlaku bukan hanya untuk durian, tapi juga tempat lain,” ujarnya.

Kisah serupa juga dialami seorang warga berinisial AN saat menjamu dua tamu dari luar daerah di kawasan Jalan Sudirman, tepatnya dekat Hotel Pangeran. Mereka memesan lima buah durian lengkap dengan ketan. Namun ketika membayar, pedagang meminta uang Rp1,2 juta.

“Segan ribut di depan tamu, saya tetap bayar. Tapi setelah antar tamu ke hotel, saya balik lagi karena merasa ditipu. Saya minta pedagang menghitung ulang, dan akhirnya uang saya dikembalikan separuhnya dengan alasan salah hitung,” kata AN.

Menurut AN, durian yang mereka makan bukanlah jenis unggulan seperti montong atau musang king, melainkan durian lokal yang dibawa dari Sumbar. Ia menilai harga tersebut sangat tidak masuk akal.
“Banyak orang luar daerah yang juga kena kasus seperti ini. Pemerintah harus turun tangan menertibkan pedagang curang yang merusak nama Riau,” tegasnya.

Fenomena harga durian selangit di Pekanbaru ini memicu sorotan publik. Warga mengimbau agar pengunjung selalu menanyakan harga sebelum memesan demi menghindari kejadian serupa.