Kadiskes dan Kapus Teluk Meranti Diperiksa Polisi atas Dugaan Malpraktek Bidan Evi “Pembegal” Penis

Berita Permata.Com||Pelalawan, Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kabupaten Pelalawan, Asril K, SKM, M.Kes, dipanggil Satreskrim Polres Pelalawan pada Senin (25/08/2025) siang wib untuk dimintai keterangan perihal dugaan malpraktek yang dilakukan bidan Evi seorang tenaga kesehatan yang beroperasi di Desa Pulau Muda Kecamatan Teluk Meranti.

Kasatreskrim Polres Pelalawan, AKP I Gede Yoga Eka Pranata, SIK, membenarkan pemanggilan Kadis Kesehatan dan pihak Puskesmas Teluk Meranti untuk dimintai keterangan teknis terkait prosedur medis dan administrasi perizinan.

“Kami memeriksa soal SOP dan kelengkapan izin tenaga medis. Bidan Evi sudah kami periksa minggu lalu. Saat ini masih tahap penyelidikan,” jelas I Gede.

Ia menambahkan, status kasus ini bisa naik ke tahap penyidikan jika alat bukti dan fakta-fakta lapangan sudah terkumpul lengkap.

Kepala Dinas Kesehatan maupun Kabid SDM Kesehatan enggan berkomentar dan mengarahkan agar awak media menanyakan kepada penyidik.

” Langsung ke penyidik, saja. Saya sudah sampaikan keterangan (ke penyidik),” jawab Asril singkat.

Asril datang ke Polres dengan mengenakan kain sarung dengan atasan seragam dinas. Dirinya didampingi Kabid SDMK Dinas Kesehatan, Ns. Elfikal, DS., S.Kep, serta Kepala Puskesmas Teluk Meranti Arsiman Susilo, S. Kep memenuhi panggilan pihak penyidik.

Kepala Puskesmas Teluk Meranti, Arisman Susilo mengatakan bahwa pihaknya tidak mengetahui adanya praktik mandiri Bidan Evi.

Selama saya di sini, saya tidak mengetahui adanya praktik mandiri oleh saudari Evi. Rekomendasi izin praktik pun tidak pernah kami keluarkan. Harusnya kalau dari Puskesmas pasti ada dokter penanggung jawab, intinya dia bukan bidan maupun staf kita,” jelas Arisman.

Kasus dugaan malapraktik khitan dialami bocah berinisial AKS (10), warga Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti. Peristiwa menyakitkan itu terjadi pada 30 Juni 2025 lalu. Sang Bidan sempat menutupi awal kejadian dengan menggunakan perban dan meyakinkan pihak keluarga bahwa penisnya akan pulih seperti semula.

“ Awalnya kami kira ini hanya luka biasa. Tapi saat perban dibuka, ternyata ujung alat vital cucu saya sudah terpotong. Bidan itu malah menutupnya dengan kasa dan bilang nanti akan pulih,” ujar kakek korban, Sudirman dengan suara bergetar.**