Berita Permata.Com||Pekanbaru, Gubernur Riau, Abdul Wahid, melakukan peninjauan mendadak ke Pasar Induk AKAP, Pekanbaru, pada Selasa tengah malam (02/09/2025). Kunjungan tersebut dilakukan untuk memantau langsung aktivitas pasar sebagai pusat distribusi kebutuhan pokok di Riau, serta mengecek stabilitas harga pangan.
Dalam peninjauannya, Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid berinteraksi langsung dengan para pedagang. Ia menanyakan harga komoditas dan mencatat berbagai kendala yang dihadapi.
“Malam ini saya melihat harga-harga di Pasar Induk AKAP Pekanbaru. Alhamdulillah, semua tergolong stabil walaupun ada yang turun dan naik. Cabai naik tadi, kol naik ya, tapi kalau kentang turun dan bawang sudah mulai turun,” ujar Gubri.
Kepala Pasar Induk AKAP Pekanbaru, Heri, menjelaskan rincian pergerakan harga. Untuk sekarang ini yang naik ada seperti cabai, dari harga Rp50.000 naik ke Rp65.000/kg.
“Kenaikan juga terjadi pada cabai hijau, dari Rp30.000 menjadi Rp35.000 per kilogram, yang dipengaruhi oleh faktor cuaca dan pasokan. Namun, tidak semua harga naik,” ujarnya.
Heri menambahkan, harga bawang merah dan bawang putih justru mengalami penurunan signifikan, dari Rp48.000 menjadi Rp32.000 per kilogram. Kentang juga mengalami penurunan harga, dari Rp12.000 menjadi Rp10.000 per kilogram, berkat pasokan yang lancar.
“Kalau harga di sini tergolong murah dan berbeda dengan pasar tradisional tentu saja itu wajar karena ada berbagai faktor. Contohnya, pasar induk ini distributor untuk penyuplai ke pedagang pengecer. Tentu dari situlah, ada biaya angkutan becak atau transport ke pasar tradisional. Makanya itu membuat harga sedikit berbeda,” jelas Heri.
Rencana Penataan dan Relokasi Pasar
Gubri Abdul Wahid juga menyoroti kondisi tata kelola dan fasilitas Pasar Induk AKAP yang dirasa belum ideal. Ia menegaskan pentingnya menata ulang pasar ini.
“Rencananya pasar ini akan ditata kembali sebab ada keluhan masyarakat terkait tempatnya,” jelasnya.
Rencana relokasi pasar juga dibahas, di mana Pemerintah Kota Pekanbaru telah menyiapkan lahan baru di Jalan Soekarno Hatta, tepatnya di Jalan Teropong.
“Harapan dengan nanti kalau memang fasilitasnya sudah memungkinkan bisa dipindahkan di sana, apa yang kurang coba kita sama-sama benahi supaya masyarakat bisa terbantu dengan adanya pasar ini,” lanjut Gubri.
Andre, salah satu pedagang cabai, menyambut baik perhatian Gubernur. Namun, ia juga menyampaikan kekhawatiran terkait relokasi.
“Kami senang Pak Gubernur datang langsung malam ini, kami bisa berbicara lepas. Tapi untuk pemindahan pasar, coba lihat ulang kembali Pak, bagaimana kelayakannya. Paling penting itu parkir, karena mobil angkutan barang saja sudah berapa unit itu keluar masuk. Jangan nanti sampai menghalangi, yang ada malah bikin tidak nyaman,” tutur Andre.
Upaya Pemprov Riau Menjaga Stabilitas Pangan
Gubernur Abdul Wahid menegaskan bahwa fluktuasi harga bahan pangan adalah hal yang kerap terjadi, sehingga Pemprov Riau terus berupaya menjaga kestabilan.
“Kita lihat harga cabai memang naik, tapi bawang dan kentang turun. Secara umum harga masih terkendali, sebagai solusi kita sudah ada menggelar pasar murah untuk masyarakat,” ungkapnya.
Gubri juga menekankan pentingnya kelancaran distribusi agar pasokan tetap terjaga. Untuk itu, ia meninjau dan bertanya langsung apa saja kendala pedagang di pasar induk.
“Kami ingin melihat apakah pasokannya stabil, transportasinya gimana dan melihat kondisi situasinya. Yang paling intinya itu adalah transportasi tidak terhambat sehingga pasar induk bisa mensuplai ke pasar-pasar tradisional di Riau. Dengan begitu bisa menjadi harganya terjangkau oleh masyarakat,” pungkas Gubri Abdul Wahid.