Berita Permata.Com||Pekanbaru, Kalau di Negeri Tirai Bambu China pedagang UMKM dibina dengan baik sehingga ekonomi Negara komunis itu maju pesat melejit jadi nomor satu di dunia, namun sebaliknya di Kota Pekanbaru yang katanya Negeri Demokrasi justeru pedagang UMKMnya dibinasakan karena berjualan di areal terlarang di pinggir Jalan Pattimura Pekanbaru, Selasa (9/9/2025).
Sejumlah pedagang UMKM di pinggir Jalan Pattimura Pekanbaru mulai dari depan SMKN 2 hingga sampai ke bundaran Tugu Keris Pekanbaru nampak kucar-kacir membongkar sendiri lapak dagangannya karena didatangi ditertibkan petugas Satpol PP Pekanbaru, Selasa pagi menjelang siang tadi (9/9/2025).
Meluas dan bertambahnya jumlah pedagang UMKM di Kota Pekanbaru diakibatkan bertambahnya jumlah angkatan kerja yang tak mendapatkan lapangan kerja formal. Ribuan alumni Perguruan Tinggi tiap tahun tercatat sebagai pencari kerja.
Sementara Pemko Pekanbaru sejak Pemerintahan Wali Kota Firdaus MT 10 tahun lalu hingga Wali Kota Pekanbaru 2025 saat ini pasangan Agung Nugroho dan Markarius Anwar MT belum berhasil membuka lapak berdagang bagi ribuan pengusaha UMKM di Kota Pekanbaru yang terus bertambah.
Ini ditandai dengan belum dibukanya belum beroperasi bangunan Pasar Cik Puan Sukajadi Jalan Tuanku Tambusai dan Pasar Induk Jalan Kaharuddin Nst ujung Pekanbaru hingga saat ini. Ujuk-ujuk Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho malah akan menjadikan kawasan MPP eks Kantor Wali Kota Pekanbaru lama di Jalan Sudirman jadi Alun-alun yang tidak menjawab tidak membuka lapangan kerja baru bagi pedagang UMKM.
Lahan Pemko Pekanbaru seluas 8 hektare di Jalan Sudirman ujung sebelah kiri seberang Jembatan Siak IV Pekanbaru masih menganggur dan belum dibuka untuk menampung lapangan kerja UMKM yang terus meningkat di Kota Pekanbaru.
Kota Pekanbaru perlu belajar dari Bukit Bintang Kuala Lumpur, Malaysia kawasan wisata kuliner malam hari yang ramai dikunjungi turis asing.
Kebijakan Kementerian Keuangan lebih fokus memperhatikan pengusaha besar dibanding pengusaha UMKM. Padahal sejarah telah membuktikan, pengusaha UMKM dapat bertahan saat terpaan krisis ekonomi global. (azf)







