Karangasem,Berita Permata.com|| Polres Karangasem terus melakukan pendalaman terkait kecelakaan minibus yang menewaskan enam pemedek (orang yang akan melakukan persembahyangan) di perbatasan Bangli-Karangasem pada Kamis (16/11/2023). Fakta terbaru, jumlah penumpang minibus overload atau kelebihan muatan.
“Sopir (I Gede Dana) mengaku sebenarnya kapasitas dari minibus hanya 12 orang, tapi saat itu yang ada di dalam ada sebanyak 15 orang. Jadi sudah melebihi muatan dari yang seharusnya,” kata Kasat Lantas Polres Karangasem AKP I Komang Sapta Pramana saat dikonfirmasi, Senin (20/11/2023).
Selain itu, saat memasuki jalan turunan, sopir hendak oper gigi dari tiga ke dua namun gagal dan justru kembali ke normal. Sehingga membuat laju kendaraan semakin kencang ke bawah hingga membuat penumpang histeris dan sopir hilang konsentrasi.
“Sampai saat ini, sopir masih berstatus saksi. Rencananya besok kami melakukan gelar perkara untuk menentukan status dari sopir apakah mengarah ke tersangka atau tidak,” ungkap Sapta.
PolresKarangasem juga akan mencari ahli mekanik sesuai dengan merek minibus tersebut. Selain untuk mengetahui apakah rem saat kejadian berfungsi atau tidak, juga untuk memastikan kelayakan minibus mengingat usianya sudah cukup tua.
Sebelumnya, minibus yang membawa belasan orang rombongan pemedek mengalami kecelakaan di perbatasan Bangli-Karangasem, Kamis (16/11/2023) sekitar pukul 18.00 Wita. Akibatnya, sebanyak enam penumpang tewas.
Kecelakaan maut tersebut terjadi di Desa Nongan, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem. Empat korban tewas akibat tubuhnya terjepit dan dua orang lainnya tewas saat perjalanan menuju ke Puskesmas Rendang. Sisanya mengalami luka-luka.