TAPUNG HILIR,Berita Permata.com|| Dusun Bencah Seratus, Desa Kota Garo, Tapung, Kampar, Riau, menjadi saksi kejadian mencekam pada Selasa, 21 November 2023, sekitar pukul 02.30 WIB. Petani nelayan yang sedang beristirahat di pondok mereka mengalami pembakaran, penganiayaan, dan letusan senjata.
Menyikapi insiden ini, Ketua Pemuda Kampar, Angki May Putra Angkat, mengecam tindakan semena-mena tersebut. “Ini negara hukum, tidak ada alasan menyelesaikan masalah dengan teror atau ancaman senjata api,” tegas Angki saat berbicara dengan media pada Kamis (23/11/2023).
Angki mendesak Kapolres Kampar dan Kapolda Riau untuk menangani permasalahan ini dengan serius, mengingat dampaknya terhadap nyawa dan ketenangan masyarakat Bencah Seratus. Jika ada dugaan keterlibatan oknum aparat, ia meminta Kapolda Riau untuk menindak tegas dan Densus 88 untuk melakukan tindak lanjut.
Akar masalah berasal dari konflik lahan antara masyarakat petani/nelayan dengan CV. ARB (Hansen William cs) dan Acin sejak peristiwa pembakaran pada 19 Oktober 2023. Kawasan yang dulunya perkampungan nenek moyang kini beralih fungsi menjadi perkebunan kelapa sawit ilegal.
Pada tahun 2000, mafia tanah mengiming-imingi penduduk dengan tanaman kelapa sawit pola KKPA, dan masyarakat disuruh menandatangani kertas kosong. Hutan yang seharusnya berfungsi sebagai penyangga Kota Pekanbaru diluluh-lantakkan. Kelompok Tani Hutan & Nelayan Bencah Seratus mencoba merevitalisasi lahan tersebut dengan tanaman durian, nangka, dan jengkol, tetapi dihadang oleh intimidasi dari Hansen William Cs dan aparat.
Kelompok tersebut kini tengah mengurus perhutanan sosial, namun pada 21 November 2023, anggotanya mengalami tekanan luar biasa. Warga menduga keterlibatan oknum aparat dalam peristiwa tersebut, dan laporan telah disampaikan ke Panglima TNI.