JAKARTA, Berita Permata.com|| Penyelidikan dan penyidikan kasus mega korupsi proyek pembangunan menara BTS 4G, yang menjerat Menteri Komunikasi dan Informatika, dipastikan tidak hanya berhenti di Johnny G Plate.
Sejumlah elite partai koalisi pemerintah dituding ikut serta menikmati uang haram dari proyek pengadaan BTS 46 Bakti Kominfo.
Setelah nama suami Puan Maharani, Happy Hapsoro, serta Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono mencuat, kini salah satu orang kepecayaan Megawati Soekarnoputri di PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, ikut terseret.
Sejak tersebarnya grafis yang menguraikan indikasi nama-nama pejabat dan petinggi partai terlibat korupsi menara BTS 4G, membuat publik gempar dan bingung oleh perilaku elite negara.
Terlebih kasus korupsi ini terungkap jelang bergulirnya Pemilu 2024, di mana tensi politik semakin memanas.
Kini, publik meminta Kejaksaan Agung berani memeriksa nama-nama tersebut, Happy Hapsoro, Sakti Wahyu Trenggono, serta Hasto Kristiyanto.
Dan, bukan tidak mungkin nama besar lainnya bakal muncul seiring berjalannya penyidikan oleh Kejaksaan Agung.
Relawan Jokowi sekaligus aktivis 98, Arlon H P Sinambela angkat bicara.
Ia meminta Kejaksaan Agung untuk memeriksa Hasto Kristiyanto agar tidak menimbulkan kesimpangsiuran di masyarakat.
“Dinamika yang berkembang dan berbagai kasus korupsi yang terbuka oleh Kejaksaan Agung jangan sampai disalahartikan dan menyudutkan Presiden Jokowi ketika dinamika politik semakin naik menjelang Pemilu 2024″ Relawan Jokowi sekaligus aktivis 98,” ucap Arlon H P Sinambela.
Ia menegaskan, Kejaksaan Agung harus transparan dan terbuka dalam kasus mega korupsi BTS yang merugikan Negara Rp 8 triliun dan segera menangkap para koruptor serta elite politik yang terlibat.
Senada dengan Arlon, Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi mendesak Kejaksaan Agung untuk memanggil nama-nama yang sekarang beredar viral.
“Setelah ditetapkannya Jhonny G Plate sebagai tersangka dan ditahan Kejagung dalam kasus dugaan korupsi BTS 4G yang diduga merugikan negara Rp 8 triliun. Tersebar sejumlah nama seperti: Sakti Wahyu Trenggono, Suami Puan Maharani, Happy Hapsoro, anaknya Mensesneg, Pratinko bahkan Hasto Kristiyanto, Sekjen PDIP yang di tengarai berada dalam proyek tersebut,” ucap Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi.