Jakarta,Berita Permata.com|| Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah bicara soal anggapan dinasti politik di tengah mencuatnya nama putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming dalam bursa bacawapres 2024. Fahri menilai politik dinasti tidak ada dalam demokrasi.
“Kenapa Anda mempersoalkan Gibran, karena dinasti, dinasti dari mana? Tidak ada dinasti dalam demokrasi, demokrasi tidak mengenal dinasti, dinasti itu dikenal dalam tradisi kerajaan,” kata Fahri dalam diskusi Adu Perspektif x Total Politik ‘Medan Tempur Pasca Putusan MK’, Senin (16/10/2023).
Fahri menegaskan demokrasi pemimpin dipilih dan disetujui rakyat. Jadi menurutnya, siapapun bisa menjadi calon pemimpin.
“Dalam demokrasi selalu ada election, selalu ada approval dari rakyat, jadi orang itu boleh merupakan keluarga dari pejabat A, pejabat B bisa menang, bisa kalah. Itu yang terjadi selama ini,” ujarnya.
Dia lantas mengambil contoh anak Wapres Ma’ruf Amin hingga keponakan Jusuf Kalla yang juga pernah ikut dalam pemilihan kepala daerah, tapi kalah. Dia menekankan tidak ada yang salah jika anak pejabat ikut konstelasi politik.
“Anak Pak Ma’ruf jadi calon wali kota di Tangerang dikalahkan, terus keponakan Pak JK dulu di Makassar kalah, jadi nggak ada jaminan, karena itu lah dalam demokrasi, karena ada persetujuan rakyat, maka terminologi dinasti tidak dikenal, bahwa ada keluarga lalu menjadi orang politik apa salahnya jadi orang politik,” ucapnya.