Dugaan Korupsi “Telor Asin” Calon Sekda Mahadar Masih Berproses, Lambatnya Pemeriksaan di Kejari Siak Menjadi Tanda Tanya Publik, Ada Apa?

Berita Permata.Com||Siak,   Pemanggilan dan pemeriksaan terkait dugaan tindak pidana korupsi pada program pengadaan telur asin untuk anak-anak Taman Kanak-Kanak (TK), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), serta Raudhatul Athfal (RA) di Kabupaten Siak Tahun Anggaran 2023–2024, kembali menyeret nama calon Sekretaris Daerah (Sekda) Siak, Mahadar.

Meski Kejaksaan Negeri (Kejari) Siak telah melakukan pemanggilan sejumlah pihak dan memfokuskan pemeriksaan pada data penerima bantuan, alur distribusi dana maupun telur asin, serta dokumen pendukung program percepatan penurunan stunting, hingga kini hasilnya belum diumumkan ke publik.

Soal itu, memang ada pemanggilan dan pemeriksaan beberapa orang,” kata Kepala Seksi Intelijen Kejari Siak, Frederick Christian Simamora, saat dikonfirmasi portal desa baru-baru ini.

Pemeriksaan Calon Sekda diduga jalan di tempat, menurut salah satu sumber internal Pemkab Siak, penanganan kasus yang menyeret Mahadar dinilai tidak menunjukkan perkembangan signifikan.

“Kita lihat kinerja Kejari di sini, sebagian besar orang baru semua,” ucapnya.

Isu yang berkembang menyebutkan, di balik lambannya proses hukum ini, terdapat sosok yang diduga menjadi sponsor Mahadar dalam pencalonannya sebagai Sekda Siak. Sosok tersebut disebut-sebut diduga memiliki kedekatan dengan pihak penegak hukum.

Siapa Sosok di Belakang Mahadar?
Kabar mengejutkan beredar di kalangan pejabat dan kontraktor setempat. Seorang figur berinisial F dikaitkan sebagai pihak yang mensponsori langkah Mahadar menuju kursi Sekda.

F diketahui merupakan konsultan di lingkungan Dinas PU Kabupaten Siak. Namanya cukup dikenal di lingkaran proyek pembangunan, dan bahkan disebut-sebut memiliki hubungan dekat dengan aparat penegak hukum di tingkat provinsi maupun daerah.

“F merupakan rekanan Mahadar. Dia yang mendorong Mahadar untuk masuk ke posisi Sekda, atau istilahnya ‘Siak 3’,” ungkap sumber tersebut.

Ia menambahkan, posisi yang dituju Mahadar memiliki pengaruh besar, sehingga pemanggilan maupun pemeriksaan oleh Kejari diduga hanya bersifat formalitas belaka.

“Kita lihat saja nanti. Kalau proses hukum ini mandek, artinya sponsor Mahadar masih kuat. Kalau berlanjut, berarti dukungan di belakangnya mulai melemah,” pungkasnya.