Berita Permata.Com||Kota Solo, Komisioner Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Solo, Tommy Pranoto, baru-baru ini mengungkapkan bahwa sekitar 15 anak sekolah di Solo terdiagnosis HIV sepanjang tahun 2025. Sebagian dari mereka diketahui memiliki orientasi seksual sesama jenis.
“Kami menganalisa temuan kasus, banyak ditemukan anak-anak masih remaja umur 15–19 mulai diketahui terdiagnosis HIV,” ungkap Tommy saat ditemui wartawan di kantornya, Senin (22/9/2025).
Tommy Pranoto menjelaskan bahwa hubungan homoseksual, khususnya Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL), memiliki risiko penularan HIV yang lebih tinggi. “Yang terdiagnosis anak-anak sekolah itu. Perilakunya memang penyimpangan seks yang itu jarang kita temui. Mereka sesama jenis,” kata Tommy.
Ditambahkan Tommy, penularan HIV dapat terjadi melalui hubungan seksual dengan individu yang telah terlebih dahulu terinfeksi virus tersebut.
“Kemudian satu terinfeksi, yang lain berhubungan bisa tertular. Penularan HIV melalui cairan darah, sperma, vagina, dan air susu ibu. Yang sudah terdeteksi tahun ini sekitar 15 anak,” terang Tommy.
Mirisnya, tidak semua dari mereka bersedia menjalani terapi Antiretroviral (ARV). Sebagian menolak karena merasa malu dan takut akan stigma negatif dari lingkungan sekitar.
“Kita tinggal memantau untuk mau ikut terapi ARV. Ini ya tidak semua mau. Bahkan malah menutup diri ada juga. Malu dan sebagainya. Ada yang begitu diagnosis positif ikut terapi minum ARV,” jelas Tommy.
Saat ini, KPA Solo terus melakukan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman anak-anak remaja terhadap bahaya HIV. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui penyuluhan di kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
“KPA Kota Surakarta sejak tahun 2023 selalu mensosialisasikan pengetahuan HIV kepada anak-anak di sekolah saat melaksanakan kegiatan MPLS,” tuturnya.
Untuk diketahui bersama, HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, khususnya sel darah putih jenis CD4 yang berperan penting dalam melawan infeksi. Ketika jumlah sel CD4 menurun drastis, tubuh menjadi rentan terhadap berbagai penyakit.
“HIV tidak langsung menyebabkan AIDS, tetapi jika tidak diobati, HIV bisa berkembang menjadi AIDS dalam waktu bertahun-tahun,” pungkas Tommy Pranoto